Kamis, 17 Maret 2016

Tunggulah Aku Dari Perantauan Dengan Sabar Wahai Suami dan Keluargaku Tercinta, Ini Untuk Kehidupan Kita Yang Lebih Baik


Tak ada niatan pasti mengapa aku harus meninggalkan keluarga yang hangat ini, yang jelas aku ingin hidup yang lebih baik dan tak seperti ini.

Ayah dan Ibu tercinta hidup di tempat yang baru ini membuatku asing jauh dari kalian.

Banyak yang hilang dari kebiasaanku.



Bila di pagi hari aku selalu berada di antara kalian sembari ikut menyiapkan makanan untuk suami, kini aku bersama orang lain yang tidak ada hubungan darah dan menyiapkan semua di pagi hari untuk mereka.

Bila di pagi hari suamiku mengecup kening dan mengucap salam sebelum berangkat bekerja, kini aku hanya bisa melihat kedua majikanku bermesraan sebelum berangkat bekerja.

Terkadang aku ingin pulang!!

Ketika masa-masa sulit sedang mendera, tak ada yang bisa membantuku. Hanya aku sendiri berusaha untuk memberi semangat.

Meskipun gadget dan sosial media ini bisa mengantarkan suara dan potret kalian wahai keluargaku tercinta tetapi rasa hangat diantara kalian tak akan pernah bisa tersampaikan.

Aku hanya bisa berdoa semoga pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang baik dan memberikan barokah untukku dan keluargaku.

Aku berusaha menjadi yang terbaik dan tak akan terpengaruh dengan apa yang teman-teman seperjuangan yang ada disini.

Ini demi kalian wahai Ayah Ibu dan Suamiku, jadilah support untukku mulai dari aku berangkat hingga aku pulang nanti.

Artikel Terkait